Download administrasi pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan kelas XII SMK Perhotelan yang terdiri 5 kompetensi dasar.
Analisis Waktu Semester Ganjil
Silabus Kelas XII
Blog untuk keperluan Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di lingkungan SMK Negeri 1 Palasah.
Download administrasi pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan kelas XII SMK Perhotelan yang terdiri 5 kompetensi dasar.
Analisis Waktu Semester Ganjil
Silabus Kelas XII
Oleh : Gilang Adi Nugraha, S.Pd. Gr.
Pemasaran
Jasa
1.
Mengenal
pemasaran jasa
Pemasaran jasa
adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen berupa
jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba namun dapat
dirasakan manfaatnya oleh konsumen.
Jasa merupakan tindakan atau
kegiatan yang mencakup semua aktivitas yang output nya berupa kinerja (hasil)
yang diterima oleh pelanggan atau konsumen. Dimana antara pelanggan atau
konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan satu sama lain,
hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan oleh
produsen (pihak pemberi jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam bentuk
kenyamanan, hiburan kecepatan dan kesehatan.
2.
Pengertian
Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli
Ada Beberapa Pengertian Pemasaran Jasa
Menurut Para Ahli:
o
Menurut
Lupiyoadi (2006:5), pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh
salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
o
Menurut
Yazid (2008:13), pemasaran jasa merupakan penghubung antara organisasi dengan
konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran
diorientasikan kepada pasar. Keterlibatan semua pihak, dari manajemen puncak
hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan maupun mendukung pelakasanaan
pemasaran yang berorientasi kepada konsumen tersebut merupakan hal yang tidak
bisa ditawar-menawar lagi.
o
Menurut
Daryanto (2011:236), pemasaran jasa adalah mengenai janji-janji. Janji-janji
yang dibuat kepada pelanggan dan harus dijaga. Kerangka kerja strategis
diketahui sebagai service triangle yang memperkuat pentingnya orang dalam
perusahaan dalam membuat janji mereka dan sukses dalam membangun customer
relationship.
3.
Karakteristik
Pemasaran Jasa
A.
Intangibillty (tidak
berwujud)
Jasa bersifat tidak berwujud
(intangibility), artinya tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan
merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Nilai tidak berwujud dari jasa
dapat berupa kenikmatan, rasa aman, serta kepuasan tersendiri. Untuk mendapat
semua itu biasanya konsumen akan mencari terlebih dahulu infomasi dari jasa
yang akan digunakannya seperti lokasi, harga, serta bentuk pelayanan yang akan
diberikan ke konsumen.
B.
Inseparability (tidak
dapat dipisahkan)
Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability)
artinya jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang
menghasilkannya dengan konsumen yang menggunakan jasa tersebut. Interaksi
antara penyedia jasa dengan konsumen terjadi ketika jasa diproduksi dan
dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan
berhadapan langsung dengan sumber atau pihak penyedia jasa.
C.
Variabillity/heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa yang diberikan sering kali
berubah-ubah tergantung siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana penyaji jasa
tersebut dilakukan. Konsumen sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan
suatu jasa biasanya akan meminta pendapat orang lain, oleh karena itu penyedia
jasa akan terus berlomba-lomba menawarkan bervariasi jasa dengan kualitas yang
baik guna menciptakan kepuasan dari konsumennya.
D.
Perishabbility (tidak
tahan lama)
Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak
dapat dijual pada masa yang akan datang. Dalam hal ini jasa berbeda dengan
barang, karena biasanya barang dapat disimpan dan digunakan berulang-ulang kali
maka tidak demikian dengan jasa, apabila jasa tidak langsung digunakan maka
jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Suatu jasa yang diberikan oleh penyedia
jasa tergantung dari permintaan pasar yang sering berubah-ubah.
4.
Tujuan
Pemasaran Jasa
Terdapat dua tujuan pemasaran jasa, yaitu
commercial services dan non profit services, dibawah ini penjelasannya:
A.
Commercial
Services (profit services). Jasa yang bertujuan untuk mendapatkan laba. Contoh:
Cuci mobil, dimana jasa ini bertujuan untuk mendapatkan laba dengan cara
mencucikan mobil konsumen.
B.
Non
Profit Services. Jasa yang bertujuan untuk kepentingan sosial. Contoh: Museum,
dimana jasa ini bertujuan untuk memberikan info kepada konsumen museum, tanpa
mengincar laba.
5.
Strategi
Pemasaran Jasa
Dibawah ini merupakan beberapa strategi
untuk pemasaran jasa,:
A.
Rantai
Laba-Jasa
Dalam bisnis jasa, pelanggan dan karyawan
jasa lini depan berinteraksi untuk menciptakan jasa. Hasilnya, interaksi
efektif bergantung pada keahlian karyawan jasa lini depan dan proses pendukung
yang menyokong para karyawan . Oleh karena itu perusahaan jasa harus memusatkan
perhatian pada keduanya, pelanggan dan karyawan, agar berhasil. Perusahaan jasa
memahami rantai laba-rugi (service-profit chain), yang menghubungkan laba
perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan.
B.
Pengelola
Diferensiasi Jasa
Perusahaan jasa bisa mendiferensiasikan
hantaran jasa mereka dengan memiliki orang yang berhubungan langsung dengan
pelanggan yang lebih mampu dan dapat diandalkan, melalui pengembangan
lingkungan fisik yang baik dimana produk jasa dihantarkan atau dengan merancang
proses penghantaran yang baik.
C.
Mengelola
Kualitas Jasa
Perusahaan jasa dapat mendiferensiasikan
dirinya dengan menghantarkan kualitas yang lebih tinggi secara konsisten
dibandingkan pesaingnya, dimana penyedia jasa harus mengidentifikasi apa yang
diharapkan pelanggan sasaran terhadap kualitas jasa.
D.
Mengelola
Produktivitas Jasa
Dengan biaya yang meningkat cepat,
perusahaan jasa mendapat tekanan besar untuk meningkatkan produktivitas jasa.
Hal ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti melatih karyawan lama
dengan lebih baik atau mempekerjakan karyawan baru yang akan bekerja lebih
keras atau lebih terampil, meningkatkan kuantitas jasa mereka dengan mengurangi
sejumlah kualitas jasa, juga dapat mengindustrialisasi jasa dengan menambahkan
perlengkapan dan menetapkan standar produksi, dan yang terakhir, penyedia jasa
bisa mempergunakan kekuatan teknologi.