Download administrasi pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan kelas XII SMK Perhotelan yang terdiri 5 kompetensi dasar.
Analisis Waktu Semester Ganjil
Silabus Kelas XII
Blog untuk keperluan Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di lingkungan SMK Negeri 1 Palasah.
Download administrasi pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan kelas XII SMK Perhotelan yang terdiri 5 kompetensi dasar.
Analisis Waktu Semester Ganjil
Silabus Kelas XII
Oleh : Gilang Adi Nugraha, S.Pd. Gr.
Pemasaran
Jasa
1.
Mengenal
pemasaran jasa
Pemasaran jasa
adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen berupa
jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba namun dapat
dirasakan manfaatnya oleh konsumen.
Jasa merupakan tindakan atau
kegiatan yang mencakup semua aktivitas yang output nya berupa kinerja (hasil)
yang diterima oleh pelanggan atau konsumen. Dimana antara pelanggan atau
konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan satu sama lain,
hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan oleh
produsen (pihak pemberi jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam bentuk
kenyamanan, hiburan kecepatan dan kesehatan.
2.
Pengertian
Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli
Ada Beberapa Pengertian Pemasaran Jasa
Menurut Para Ahli:
o
Menurut
Lupiyoadi (2006:5), pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh
salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.
o
Menurut
Yazid (2008:13), pemasaran jasa merupakan penghubung antara organisasi dengan
konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran
diorientasikan kepada pasar. Keterlibatan semua pihak, dari manajemen puncak
hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan maupun mendukung pelakasanaan
pemasaran yang berorientasi kepada konsumen tersebut merupakan hal yang tidak
bisa ditawar-menawar lagi.
o
Menurut
Daryanto (2011:236), pemasaran jasa adalah mengenai janji-janji. Janji-janji
yang dibuat kepada pelanggan dan harus dijaga. Kerangka kerja strategis
diketahui sebagai service triangle yang memperkuat pentingnya orang dalam
perusahaan dalam membuat janji mereka dan sukses dalam membangun customer
relationship.
3.
Karakteristik
Pemasaran Jasa
A.
Intangibillty (tidak
berwujud)
Jasa bersifat tidak berwujud
(intangibility), artinya tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar dan
merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Nilai tidak berwujud dari jasa
dapat berupa kenikmatan, rasa aman, serta kepuasan tersendiri. Untuk mendapat
semua itu biasanya konsumen akan mencari terlebih dahulu infomasi dari jasa
yang akan digunakannya seperti lokasi, harga, serta bentuk pelayanan yang akan
diberikan ke konsumen.
B.
Inseparability (tidak
dapat dipisahkan)
Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability)
artinya jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan jasa yang
menghasilkannya dengan konsumen yang menggunakan jasa tersebut. Interaksi
antara penyedia jasa dengan konsumen terjadi ketika jasa diproduksi dan
dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan
berhadapan langsung dengan sumber atau pihak penyedia jasa.
C.
Variabillity/heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa yang diberikan sering kali
berubah-ubah tergantung siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana penyaji jasa
tersebut dilakukan. Konsumen sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan
suatu jasa biasanya akan meminta pendapat orang lain, oleh karena itu penyedia
jasa akan terus berlomba-lomba menawarkan bervariasi jasa dengan kualitas yang
baik guna menciptakan kepuasan dari konsumennya.
D.
Perishabbility (tidak
tahan lama)
Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak
dapat dijual pada masa yang akan datang. Dalam hal ini jasa berbeda dengan
barang, karena biasanya barang dapat disimpan dan digunakan berulang-ulang kali
maka tidak demikian dengan jasa, apabila jasa tidak langsung digunakan maka
jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Suatu jasa yang diberikan oleh penyedia
jasa tergantung dari permintaan pasar yang sering berubah-ubah.
4.
Tujuan
Pemasaran Jasa
Terdapat dua tujuan pemasaran jasa, yaitu
commercial services dan non profit services, dibawah ini penjelasannya:
A.
Commercial
Services (profit services). Jasa yang bertujuan untuk mendapatkan laba. Contoh:
Cuci mobil, dimana jasa ini bertujuan untuk mendapatkan laba dengan cara
mencucikan mobil konsumen.
B.
Non
Profit Services. Jasa yang bertujuan untuk kepentingan sosial. Contoh: Museum,
dimana jasa ini bertujuan untuk memberikan info kepada konsumen museum, tanpa
mengincar laba.
5.
Strategi
Pemasaran Jasa
Dibawah ini merupakan beberapa strategi
untuk pemasaran jasa,:
A.
Rantai
Laba-Jasa
Dalam bisnis jasa, pelanggan dan karyawan
jasa lini depan berinteraksi untuk menciptakan jasa. Hasilnya, interaksi
efektif bergantung pada keahlian karyawan jasa lini depan dan proses pendukung
yang menyokong para karyawan . Oleh karena itu perusahaan jasa harus memusatkan
perhatian pada keduanya, pelanggan dan karyawan, agar berhasil. Perusahaan jasa
memahami rantai laba-rugi (service-profit chain), yang menghubungkan laba
perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan pelanggan.
B.
Pengelola
Diferensiasi Jasa
Perusahaan jasa bisa mendiferensiasikan
hantaran jasa mereka dengan memiliki orang yang berhubungan langsung dengan
pelanggan yang lebih mampu dan dapat diandalkan, melalui pengembangan
lingkungan fisik yang baik dimana produk jasa dihantarkan atau dengan merancang
proses penghantaran yang baik.
C.
Mengelola
Kualitas Jasa
Perusahaan jasa dapat mendiferensiasikan
dirinya dengan menghantarkan kualitas yang lebih tinggi secara konsisten
dibandingkan pesaingnya, dimana penyedia jasa harus mengidentifikasi apa yang
diharapkan pelanggan sasaran terhadap kualitas jasa.
D.
Mengelola
Produktivitas Jasa
Dengan biaya yang meningkat cepat,
perusahaan jasa mendapat tekanan besar untuk meningkatkan produktivitas jasa.
Hal ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti melatih karyawan lama
dengan lebih baik atau mempekerjakan karyawan baru yang akan bekerja lebih
keras atau lebih terampil, meningkatkan kuantitas jasa mereka dengan mengurangi
sejumlah kualitas jasa, juga dapat mengindustrialisasi jasa dengan menambahkan
perlengkapan dan menetapkan standar produksi, dan yang terakhir, penyedia jasa
bisa mempergunakan kekuatan teknologi.
Oleh
: Gilang Adi Nugraha, S.Pd. Gr.
Pemasaran
Produk
Pemasaran
Produk adalah seluruh proses yang dimulai dari analisis pasar, mengantarkan
produk ke pelanggan dan menerima umpan balik. Prosesnya bertujuan untuk
mengetahui pasar yang tepat bagi produk dan penempatannya sedemikian rupa sehingga
mendapat respons pelanggan yang baik. Ini mencakup promosi dan penjualan produk
ke khalayak sasarannya, yaitu calon pembeli dan pelanggan tetap.
Berbagai
aktivitas yang terlibat dalam pemasaran produk melibatkan analisis pasar,
identifikasi permintaan konsumen, perancangan dan pengembangan produk,
penetapan harga, penerapan produk baru, komunikasi, periklanan, penentuan
posisi, pendistribusian, penjualan, review dan umpan balik.
Contoh:
Pemasaran benda berwujud seperti buku, tas tangan, laptop, mobil, barang
elektronik, pakaian dan sebagainya.
Pasar
dan pertumbuhan jumlah UKM di Indonesia yang semakin hari kian melonjak pesat,
mau tidak mau mendorong para pelakunya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
menyusun strategi pemasaran. Seperti kita ketahui bersama, strategi pemasaran
sering kali diibaratkan sebagai jantung kehidupan sebuah usaha. Karenanya saat
ini para pelaku UKM harus bisa jeli dan teliti dalam menciptakan strategi
pemasaran yang tahan banting di tengah ketatnya persaingan pasar.
Sebagai
seorang pelaku UKM yang kreatif, Anda dituntut untuk bisa untuk menentukan
komoditas apa saja yang memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran dan
sebagai seorang yang jeli Anda memiliki aturan analisis dalam dunia pemasaran
modern yang ke depannya bisa digunakan untuk melacak dan mengukur seberapa
potensial pasar yang Anda bidik.
Berbagai
tips yang ditujukan untuk meningkatkan jumlah penjualan UKM diantaranya adalah
Strategi Pemasaran 4P : Product (Produk), Price (Harga), Place (Lokasi) dan
Promotion (Promosi).
1)
Product :
Setiap UKM harus bisa menentukan produk apa yang menjadi andalannya dan
bagaimana cara mengembangkan produk andalannya tersebut. Misalnya dengan
menambah varian rasa, varian ukuran, varian bentuk dan juga varian kemasannya.
Hal yang paling penting dan krusial yang harus dijaga adalah kualitas dari
produk andalan. Seorang UKM jangan pernah melakukan perubahan rasa, bentuk,
warna, ukuran dan kualitas tanpa melakukan info atau pemberitahuan ke pelanggan
sebelumnya. Karena perubahan produk yang tiba – tiba akan menyebabkan pelanggan
kecewa dan apabila pelanggan kecewa hal tersebut akan berlanjut dan akan
berakibat ke penurunan penjualan.
2)
Price :
Penentuan harga produk sangat menentukan dalam kesuksesan proses penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah
produk atau jasa. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya
harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu
produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus,
sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa.
Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga
sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.
3)
Place : Dalam
strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin
strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan
berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika
lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan
terlalu bagus. Untuk itu sebelum Anda memulai sebuah usaha, pilih terlebih
dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha Anda. Lakukan riset
dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya Anda menentukan lokasi
yang paling strategis bagi usaha Anda.
4)
Promotion : Kegiatan
promosi bisnis merupakan bagian dari strategi pemasaran yang sangat dibutuhkan
sebuah usaha, baik usaha kecil maupun usaha yang sudah berkembang besar.
Sebelum mengetahui metode ataupun strategi promosi yang sering digunakan para
pelaku bisnis, yang dimaksud dengan promosi adalah kegiatan
pendukung strategi pemasaran yang sengaja diadakan untuk mengingatkan para
konsumen mengenai produk atau jasa dengan brand tertentu. Strategi promosi
sering digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permintaan atau
penjualan barang dan jasa yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba
yang diperoleh. Selain itu kegiatan promosi juga memberikan kemudahan dalam
merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan promosi
dijadikan sebagai cara berkomunikasi langsung dengan calon konsumen. Sehingga
kita dapat memperoleh informasi akurat dari para konsumen, mengenai respons
produk yang kita tawarkan. Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan
promosi : Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen.
Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu
produk. Mengetahui cara pengenalan dan
penyampaian produk hingga sampai ke konsumen. Mengetahui
harga yang sesuai dengan kondisi pasaran. Mengetahui strategi promosi yang
tepat kepada para konsumen. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan
cara mengatasinya. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi.
Konsep
marketing mix 7P
Setelah
mengenal apa itu marketing mix 4P, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai
konsep marketing mix 7P. Seiring berkembangnya zaman dan era teknologi yang ada
saat ini, mengalami beberapa modifikasi dan penambahan elemen dari para ahli.
Salah
satu konsep yang dikemukakan oleh para ahli adalah marketing mix 7P. Konsep
ini, pertama kali dikenalkan oleh Booms dan Bitner yang berisi marketing mix
4P, dan ditambah tiga elemen baru. Sehingga menghasilkan konsep marketing mix
versi terbaru. Berikut ini adalah penjelasan dari ketujuh elemen pemasaran.
1)
Product (Produk
atau Jasa)
Produk merupakan segala sesuatu yang
dihasilkan dari hasil produksi jasa atau layanan suatu bisnis. Produk dapat
berupa barang, jasa, maupun produk visual. Di era digital saat ini, produk
tidak hanya sebatas barang dan jasa. Namun, juga dapat berbentuk produk
virtual, seperti website, aplikasi, software, dan lain sebagainya.
Dalam menciptakan sebuah produk, anda
harus menentukan terlebih dahulu demand atau permintaan pasar
terhadap produk tersebut. Kemudian, tentukan juga target pasar yang akan anda
sasar. Kedua hal tersebut harus anda lakukan terlebih dahulu untuk memastikan
apakah produk yang anda buat sudah tepat dan sangat dibutuhkan oleh konsumen
saat ini atau tidak.
Jika anda telah melakukan riset dan produk
tersebut memiliki jumlah permintaan yang tinggi, selanjutnya anda dapat
melakukan riset pesaing produk tersebut. Ciptakan produk yang memang memiliki
nilai jual yang bagus di pasar dan konsumen akan lebih mudah tertarik untuk
mendapatkan produk tersebut.
Banyak pebisnis yang hanya mengutamakan
ide subjektif, tanpa menggunakan riset terlebih dahulu. Sehingga banyak kasus
seperti perusahaan rintisan atau startup yang mengembangkan aplikasi atau
produk sesuai ide mereka, namun saat proses implementasi di lapangan tidak ada
customer yang memakai atau membeli produk tersebut.
2)
Price (Harga)
Elemen marketing yang berikutnya adalah
harga. Disini, harga merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk
membeli sebuah produk. Dalam menentukan nominal harga ada beberapa langkah yang
harus dilakukan.
Kita tidak bisa menentukan harga sebuah
produk secara asal. Semua harus melalui tahap kalkulasi yang tepat. Sehingga
harga produk tersebut tidak membawa dampak negatif bagi perkembangan bisnis
sebuah perusahaan.
Dalam menentukan harga, kita tidak bisa
mematok nominal yang terlalu tinggi karena dapat berpengaruh pada minat beli
konsumen. Kemudian, jika kita mematok harga yang terlalu rendah juga dapat
berpengaruh pada pemasukan perusahaan.
Di dalam ilmu ekonomi, terdapat sebuah
istilah yang diberi nama break even price (BEP). Yang merupakan harga
terkecil yang dapat dipasang pada produk tanpa harus mengalami kerugian
bisnis.
Untuk mendapatkan nilai BEP, anda harus
menggunakan rumus sebagai berikut:
BEP = (Total Fixed Cost / Production
Volume) + Variable Cost Per Unit
Total fixed cost adalah biaya
keseluruhan dalam pembuatan sebuah produk.
Production volume adalah jumlah
produk yang telah dibuat.
Variable cost per unit adalah biaya
pembuatan per produk.
Untuk tahap penentuan harga, digunakan
untuk memastikan bisnis yang anda jalankan tidak mengalami kerugian. Jadi, anda
juga harus menerapkan elemen yang lain juga untuk mendapatkan strategi
pemasaran yang tepat.
3)
Place (Tempat)
Elemen marketing yang selanjutnya adalah
tempat. Dalam pembuatan sebuah produk, biasanya seorang bisnis memiliki tempat
atau lokasi usaha agar setiap aktivitas pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar
dan efektif.
Namun, yang harus diperhatikan disini
adalah dalam menentukan tempat, perlu adanya strategi khusus untuk memilih
lokasi yang benar – benar tepat dengan produk atau layanan. Dimana, kondisi
wilayah yang strategis juga memiliki efek yang signifikan bagi perkembangan
suatu bisnis.
4)
Promotion (Promosi)
Berikutnya, elemen promosi yang menjadi
salah satu faktor penting dalam memperkenalkan sebuah produk. Saat ini, banyak
sekali media promosi yang dapat anda gunakan untuk membantu mengenalkan produk
atau merek kepada pihak konsumen.
Sebagai contoh, penggunaan media sosial,
website, maupun media cetak. Salah satu metode mempromosikan barang atau jasa
yang murah dan tidak membutuhkan modal yang besar adalah dengan melakukan
optimasi SEO.
Banyak sekali tutorial untuk
mengoptimalkan konten situs bisnis anda dengan menggunakan SEO. Kemudian, jika
anda lebih tertarik pada media sosial, anda juga dapat menggunakan bantuan
fitur dari Facebook Ads, Instagram Ads, serta Twitter Ads.
5)
People (Orang
atau SDM)
Elemen yang berikutnya adalah orang atau
sumber daya manusia. Ketika bisnis yang anda jalankan mengalami pertumbuhan
dari sisi kredibilitas dan cakupan bisnis yang luas, selanjutnya adalah
menentukan struktur organisasi internal perusahaan.
Dimana, anda menempatkan beberapa orang
pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian dari masing – masing SDM.
Dalam mengambil rekrutmen atau karyawan baru, banyak hal yang harus
diperhatikan.
Pertama, adalah dari sisi intelektual dari
rekrutmen tersebut harus memenuhi syarat dan ketentuan yang telah berlaku.
Kemudian, carilah orang yang memiliki sikap atau attitude yang baik
agar dalam setiap proses pekerjaan dapat dikerjakan dengan maksimal dan
konsisten.
Dan yang terpenting adalah, memiliki
pengalaman dan integritas yang baik. Karyawan yang memiliki pengalaman yang banyak
dapat memberikan pengaruh yang baik bagi perusahaan.
6)
Physical
Evidence (Kemasan atau Tampilan Fisik)
Setelah menciptakan dan mengembangkan
sebuah produk, kita juga harus memperhatikan kemasan dari produk tersebut.
Elemen marketing mix yang satu ini juga sangat penting untuk diimplementasikan
pada bisnis anda.
Kemasan yang menarik dapat meningkatkan
faktor penjualan produk anda. Pada umumnya, pelanggan akan memperhatikan
struktur dan tampilan dari kemasan yang telah dibuat. Dan selanjutnya,
pelanggan akan melihat isi dari produk tersebut.
7)
Process (Proses)
Elemen terakhir dalam marketing mix 7P
yaitu proses. Maksud dari proses disini adalah prosedur, mekanisme, dan alur
yang diterapkan oleh konsumen untuk menggunakan layanan yang anda buat. Jadi,
elemen ini merupakan pengalaman konsumen mulai dari awal pengenalan produk
hingga proses pembelian produk.
Dalam menerapkan proses pemasaran bisnis
yang baik, pastikan untuk selalu menjaga konsistensi. Sangatlah penting untuk
menjaga konsistensi dalam melakukan promosi produk kepada customer secara
luas.
Materi Ujian PTS
Genap Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bidang Teknik
Kompetensi Dasar
3.7. Menganalisis Biaya Produksi Prototype Produk
Barang/Jasa
4.7. Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
Materi Ujian
1.
Pengertian Biaya
2.
Pengelompokan Biaya
3.
Jenis dan Metode Biaya Produksi
4.
Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
5.
Harga Pokok Proses (Job Processing Cost)
6.
BEP (Break Event Point)
7.
Perhitungan Biaya Produksi
NO |
Kompetensi Dasar |
Indikator Soal |
No. Soal |
Jenis Soal |
1 |
Menghitung
harga pokok produksi |
·
Siswa mampu menjelaskan pengertian harga pokok
produksi ·
Siswa mampu menjelaskan rumus perhitungan
biaya produksi ·
Siswa mampu memahami tentang harga pokok
produksi pada perusahaan jasa ·
Siswa mampu memahami komponen biaya dalam
biaya produksi |
Di acak
sistem Google Form |
Pilihan Ganda |
|
Menentukan
BEP dan keuntungan usaha |
·
Siswa mampu memahami istilah – istilah dalam
Break Event Point ·
Siswa mampu memahami tentang laba – rugi
perusahaan ·
Siswa mampu memahami komponen laba – rugi
dalam perusahaan ·
Siswa mampu memahami tentang total cost, total
revenue dan average revenue ·
Siswa mampu menghitung Break Event Point
berdasarkan unit ·
Siswa mampu menghitung Break Event Point
berdasarkan keuntungan / harga ·
Siswa mampu memahami batasan – batasan
analisis Break Event Point |
Di acak
sistem Google Form |
Pilihan Ganda |
Bagi yang memerlukan Contoh Latihan Soal PPPK disertai dengan pembahasan, bisa kalian download secara lengkap melalui link yang telah disediakan dibawah.
Dalam seleksi pengadaan PPPK itu terdiri dari dua tahap, diantaranya :
1. Tahap Seleksi Administrasi;
2. Tahap Seleksi Kompetensi.
Seleksi Administrasi dilakukan untuk mencocokan persyaratan administrasi dan kualifikasi dengan dokumen pelamar, sedangkan untuk Seleksi Kompetensi dilakukan untuk menilai kesesuain kompetensi manajerial, kompetensi teknis dan kompetensi sosial kultural yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi jabatan.
Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.
Bagi kalian yang ingin lulus dalam seleksi PPPK Tahun 2021, maka persiapkanlah diri kalian dari sekarang dengan mempelajari Contoh Soal Tes PPPK 2021.
Contoh Soal Test Kompetensi Manajerial
Contoh Soal Test Kompetensi Manajerial Paket 2
Contoh Soal Test Sosio Kultural
Contoh Soal Test Sosio Kultural Paket 2
Contoh Soal Test Kompetensi Teknis Guru
Kamus Kompetensi Sosio Kultural
Demikian informasi tentang Contoh Soal Tes PPPK Beserta Jawaban, semoga bermanfaat dan silahkan bagikan.